Anak Libya




















Anak udang, udang juga
tidak sama anak tenggiri
anak orang, orang juga
tidak sama anak sendiri

( pantun tradisi)


Dari darat menuju ke hutan
di teduh sena merehat diri 
bagai sarat mengendong intan
ke tangan mana hendak diberi

Di teduh sena merehat diri
daun jatuh menyentuh semalu
ke tangan mana hendak diberi
tangan yang jauh teringat selalu

Daun jatuh menyentuh semalu
mengikat rotan sampai ke malam
tangan yang jauh teringat selalu
tersimpanlah intan di dalam genggam

Comments

Anonymous said…
Mengikat rotan sampai ke malam
Lelah tak makan letih menunggu
Tersimpanlah intan di dalam genggam
Jadi azimat penawar rindu

Lelah tak makan letih menunggu Air diteguk tidak tertelan
Jadi azimat penawar rindu
Menunggu waktu bertemu tuan
Anonymous said…
thank you, thank you. Tepat sekali sambungan pantun tu.
Anonymous said…
pat pat siku lipat
part berpantun ni mmg la saya tak dpt..

tak reti sebenornye
Anonymous said…
Tak dapat seni pantun, dpat seni fotografi pun ok juga tu