Wajah Luka

Luka pada wajahnya
tidak akan sempat berparut
kerana dia tidak akan hidup selama itu
alhamdulillah
hapus sakitnya dengan putus nyawanya

Luka pada wajahnya
akan dilupa esok hari
setelah wajah baru ditemu
menghangatkan perang berita
mengaburi pekat perang yang berlaku

Dia satu antara berjuta
luka di wajahnya itu
tidak mungkin mampu melunturkan keegoan
penceroboh yang rakus
bahkan gambar wajahnya
menjadi satu keuntungan
pada kroni yang membuat liputan

Sayang dia belum kenal wajah dunia
yang menconteng luka di wajahnya
tangisnya yang terakhir
hilang di padang pasir

Iktikaf, 2003, terbitan Jawatankuasa Kecil Mahrajan Sastera Islam Sabah XVII. Penyelenggara: Zainii Oje @ Ozea, Sitti Hadiah Haji Abdul Mutalib, Nelawati Ngadul, Melan Bujang.

Comments

salida amran said…
salam bro haris,
glad to have opportunity reading ur writings here. sudah lama rupanya mula menulis.
by the way, i am ur student back then in uia. keep on ur work, and gud luck sir!

me,
ila nursalida
statistic class, double degree student rk-hs, 2005
salam.

The writings go back to secondary school. Siap print antologi sendiri lagi :-)