SYAIR 2005
Ombak besar telah menjulang
Parut di pantai nampak dipandang
Kadang menjelma kadang menghilang
Pantai tak sunyi dilanda gelombang
Pondok nan kecil telah berkecai
Tak ingin lagi di tepi pantai
Ingin menjauh dari sang badai
Hai air mata, hentilah berderai
Kasih yang satu jauh di mata
Bukan selalu dapat berjumpa
Bila masa berpisah semula
Berat menahan sebak di dada
Semakin lama semakin sayang
Kasih yang ada tidaklah kurang
Walaupun jasad jauh terhalang
Dirimu sayang tetap kukenang
Kisah pelangi petang
Tidak kusangka akan terjadi
Setelah karam dapat kemudi
Akhirnya dapat selamatkan diri
Dari tenggelam di laut bahari
Setelah selamat di darat kering
Terdengar melaung orang yang gering
Tidaklah aku mahu berbaring
Orang yang karam perlukan jaring
Anggaplah hamba bagi pelangi
Hadir sekejap harap disenangi
Sampai masanya tuan berdiri
Hamba akan berlalu pergi
Kisah membuka pintu
Biarlah suram kamarku ini
Sedaun pintu biarku kunci
Lebihlah baik bersunyi-sunyi
Tidak menyakit hati sendiri
Tidakku sangka tidak kuduga
Sedaun pintu terbuka juga
Dapat kulihat indah segala
Di cermin diri bermula cerita
Terasa diri semakin gagah
Menempuh hidup semakin tabah
Andainya nanti tersungkur rebah
Kutahu ada perawat lelah
Comments
Menyinari alam dimalam hari,
Betapa berat mata memandang,
Empunya badan lebih mengerti.